ANTARA HARAPAN DAN KERESAHAN
RAKYAT PAPUA
Dalam waktu dekat
tepatnya tanggal 28 Februari 2013 akan melangsungkan pemilihan umum kepala
daerah provinsi papua. Pemilihan secara langsung, umum, bebas dan rahasia. Tanggal
28 merupakan tanggal pesta demokrasi bagi warga papua di seluruh tanah papua.
Tanggal 28 merupakan tanggal bersejarah bagi bangsa papua siapa yang akan
dipilih warga? dan Papua dibawa kemana?
itulah pertanyaan mendasar untuk dapat dilihat bersama. Papua lima tahun ke
depan akan hancur ataukah akan lebih baik dari sekarang. Ataukah akan menambah
masalah konfilik di papua? memperpanjang permasalahan konfilik di Papua?
Akankah perjuangan masyarakat warga
papua akan kemerdekaan bangsanya dihentikan oleh gubernur pilihan rakyat
sendiri? Ataukah membiarkan orang Papua untuk berjuang untuk menentukan nasib
sendiri yang tergabung dalam Organisasi Papua Merdeka (OPM)? Pertanyaan ini
merupan dasar untuk memilih dan menetapkan guberur provinsi papua.
Calon gubernur provinsi papua lolos verifikasi
dan ditetapkan menjadi calon gubernur oleh KPU dan selama ini berkampanye antara lain yakni pasangan Noakh Nawipa-Johanis Wob di
nomer urut 1 ada MR Kambu-Blasius Pakage nomor 2, Lukas Enembe-Klemen Tinal
nomor 3, Wellington Wenda-Weynand Watori nomor urut 4, Alex Hesegem-Marthen
Kayoi nomor 5, dan Habel Suwae-Yop Kogoya mendapat nomor urut 6. Mereka berkampanye dengan sejuta harapan.
Baik harapan akan perubahan diberbagai sector riil seperti grtiskan pendidikan
yang dikampanyekan oleh kandidat nomor 1 Noakh Nawipa dan Johanis Wob. Sector
riil tersebut merupakan program dasar yang harus dikembangakan oleh calon
gubernur (Cagub) ketika mereka nantinya dipilih menjadi gubernur provinsi
papua.
Masyarakat papua
saat ini sedang menilai siapakah pemimpin yang layak untuk memimpin provinsi
papua lima 5 tahun ke depan. Untuk memilih tentunya masyarakat melihat dari
berbagai program yang ditawarkan oleh para calon kandidat. Sesunguhnya memilih
adalah merupakan hak sesorang untuk dapat mencoplos atau menentukan salah satu
kandidat. Dari berbagai program yang ditawarkan oleh para kandidat, yang layak
menentukan adalah masyarakat warga papua. Untuk mendapatkan suara para cagub
melakukan kampanye dengan cara ikat lidi, kampanye satu noken dan lainnya.
Misalkan kampanye Ikat Lidi, 900 Ribu Suara Gunung untuk Lukmen di jayawijaya pada
bebrapa waktu yang lalu merupakan salah satu hal yang dalam proses kampanye di
papua. Dengan berbagai cara Lukas berjanji sesuai dengan visi, Papua
Bangkit, Mandiri dan Sejahtera. Misinya, akan memberikan pendidikan dan
kesehatan gratis. ‘’Yang utama Papua harus bangkit dari keterbelakangan,
kebodohan dan kemiskinan. Kami akan memberikan semua anggaran kepada seluruh
bupati di Papua untuk meningkatkan kesejahteraan di kabupaten se-Papua,”
imbuhnya. Kampanye tersebut dimuat di salah satu media online local di papua. http://papuapos.com/index.php/utama/item/718-kampanye-ikat-lidi-900-ribu-suara-gunung-untuk-lukmen
Upaya lain
oleh calon gubernur untuk menarik masyarakat papua adalah dengan menyampaikan
konsep dan gagasan tentang sesuatu yang menarik untuk ditawarkan kepada
masyarakat. Seperti misalkan yang dilakukan oleh Hms-Yop Cerdas Menggagas Momen
Pariwisata. Mengagas
tentang pemanfaatan alam papua sebagai tujuan wisatawan baik domestic maupun
manca Negara. Dengan memajukan papua sebagai tujuan wisata, kita bisa
memperoleh PAD melalui pariwisata katanya. Seperti diberitakan salah satu media
online di papua, http://bintangpapua.com/index.php/lain-lain/k2-information/halaman-utama/item/744-hms-yop-cerdas-menggagas-momen-pariwisata
Selain program
lain yang dikampanyekan, salah satunya adalah kampanye tentang pendidikan pendidikan
gratis. Pendidikan gratis juga dikampanyekan oleh pasangan Noakh Nawipa dan
Johanes Wob. Pasangan ini mengkampanyekan pendidikan gratis di papua, selain
itu kesehatan pun digratiskan bagi masyarakat misakin di papua. selain
pendidikan gratis, para guru yang berprestasi dapat memberikan penghargaan.
Guru Yang
Berprestasi Akan Diberi Penghargaan
Oleh pasangan “Ini akan memicu semangat
mengajar guru nanti,” kata calon wakil gubernur Papua, Johannes Wob saat
menghubungi tabloidjubi.com, dari Biak, Papua, melalui tim kemenangannya, Senin
(21/1). Hal tersebut disampaikan pada
media local di papua, http://tabloidjubi.com/?p=10271.
Berbagia tawaran yang ditawarkan oleh para cagub, sehingga siapa yang layak
memimpin papua 5 tahun ke depan ada di tanggan masyarakat bangsa papua.
Saat kampanye berbagai macam
tantangan yang dihadapi seperti misalnya bentrok anatara para pendukung di
wamena, Jayawijaya. Selain kekacauan di wamena di puncakjaya pun menjadi
sasaran warga setempat untuk menjadi titik konfilik anatara para pendukung.
Pasangan Habel Melkias ketika kampanye di puncak Jaya, massa bentrok dan lembar
batu ke juru kampanye pasangan tersebut.
Walaupun demikian demi masyarakat kami akan berupaya semaksimal mungkin
untuk kampanye visis misi kami. Kami minta maaf kepada masyarakat Puncak jaya.
Permohonan minta maaf dilansir pada salah satu media local di papua.
Masyarakat
warga papua akan pesta demokrasi pada
tanggal 28 Januari 2013. Kita tunggu siapa yang akan memenagkan
pemilihan tersebut. Yang menang akan memimpin dan membawa Masyarakat dan warga
papua ke arah yang baik maupun buruk.
Berbagai persoalan yang terjadi papua mereka yang menentukan. Persoalan
tersebut akan diselesaikan dalam masa kepemimpinannya atau akan menambah
masalah sampai selam-lamnya atau kah akan berhenti pada saat itu pula. Masyarakat
saat ini menunggu waktunya.