Bagi teman-teman yang ingin menyumbang tulisan, kirim ke Email : mahasiswakatolikpapua@gmail.com
Home » » Seminar se-Hari FKPMKP: Budaya Papua di Ambang Kehancuran

Seminar se-Hari FKPMKP: Budaya Papua di Ambang Kehancuran

Written By Forum Komunikasi Pelajar dan Mahasiswa Katolik Papua Daerah Istimewa Yogyakarta on Kamis, Desember 06, 2012 | Kamis, Desember 06, 2012


Jogjakarta, FKPMKP—Forum  Komunikasi Pelajar dan Mahasiswa Katolik Papua (FKPMKP) Daerah Istimewa Jogyakarta mengadakan seminar se-hari,  di Hotel Al-Barokah,  Sabtu, (27/11). Seminar ini dihadiri oleh mahasiswa Papua yang menganyam pendidikan di Jogjakarta serta simpatisan.

Dalam seminar se-hari menganakat topik  “Kehidupan Masyarakat Papua Masa Lalu, Sekarang, dan akan Datang”.  Dalam seminar  mengundang tiga pembicara diantaranya: pertama; Pasto  Bernadus Wos Baru, OSA (Provinsial Osa Keuskupan Manokwari -Sorong) mengkaji dari sisi Agama. Orang papua sudah memiliki agama yang disebut dengan budaya sebelum orang luar masuk maka kita harus bisa membangkitkan kembali.
Kedua; Hans Hansen Manibury (Sesepuh Mahasiswa Papua di Yogyakarta) mengkaji dari sisi Budaya. Kita Papua memiliki budaya yang unik dan sangat alami bila dilihat dengan budaya-budaya lain di Indonesia. Ketiga; Demianus Katayu, M. Sc, (Senioritas FKPMKP) mengkaji Pemerintahan. Pemerintahan di jalankan oleh Indonesia tidak berjalan sesuai dengan yang di inginkan dan megarah pada pemusnahan etnis melanesia, dengan kebijakan Otsus, pemekaran dan lain-lai.

Orang Papua harus bisa dipertahankan budayanya, di arah moderen ini. Karena sekarang  kita  Manusia Papua lupa akan  budaya yang seharusnya diperhankan. Hal inilah yang menjadi alasan untuk memilih topik ini, karena saat ini kita hidup dan kitalah yang menjadi penyelamat atau penghancur akan budaya kita [budaya Papua] ke depan lanjutnya” kata Agustinus Dogomo dalam sambutannya.

Kegiatan seminar ini, dilaksanakan agar semua orang mengetahui akan pentinnya budaya. Karena pada hakekatnya semua manusia di bumi ini memiliki budaya. Oleh karena itu kita harus mempertahankan budaya karena budaya papua berada di ambang penhancuran. Serangkaian kegiatan ini ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Gerald Bidana S.Pd. (Yerino Madai)

Sumber: Blogspot Lembaga Pendidikan Papua