Oleh: Okto Pekei
Ketika seseorang dituntun oleh akal budi, maka ia hidup secara manusiawi. Sebaliknya, ketika akal budi tdk dikedepankan, maka ia membuka pintu bagi datangnya malapetaka bagi dirinya sekalipun ia hidup sebagai manusia
Ketika akal budi dikesampingkan, maka yang muncul ialah egoisme.
Egoisme mengarahkan orang pada kepentingan diri dan otoritas. Pengetahuan yang
disimpan dlm akal budinya bagaikan sesuatu yang sudah dibuang dalam Recycle
bin. Disana ia mengabaikan pengetahuan dan mengedepankan kekuasaan. Kekuasaan
dan kepentingan diri telah membuat manusia mengabaikan akal budi dan membentuk
dirinya menjadi manusia serakah dan otoriter.
Ketika tindakan serakah dan otoriter menjadi karakter seseorang,
maka ia menguburkan pengetahuan dalam akal budinya. Proses pendidikannya
seolah-olah membuat dirinya menjadi bukan manusia lagi.
Mungkinkah akal budi harus ditempatkan pada porsinya untuk
memberantas Korupsi, bertindak otoriter dan jiwa berkonflik agar manusia tidak
larut dalam tindakan kebinatangan yang tak berakal budi.